Minggu, 18 April 2010

5 Rambu Ketua MK Dalam Memutus UU Larangan Penodaan Agama

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Siang ini, Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan nasib UU No 1/PNPS/1965 tentang Larangan Penodaan Agama di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Dalam memutus, Ketua MK, Mahfud MD memberikan 5 rambu putusan seperti yang termuat dalam situs pribadinya, www.mahfudmd.com yang diupload 15 April 2010.

Pertama, MK memutus dengan independen, tak terpengaruh oleh tekanan atau opini publik yang berkembang di luar sidang-sidang MK. MK hanya mendasarkan diri pada ketentuan UUD 1945 dan fakta hukum yang muncul di persidangan.

“MK tak pernah bisa ditekan oleh kelompok apa pun dan dengan cara unjuk rasa yang bagaimanapun,” kata Mahfud MD dalam situs pribadinya tersebut.

Kedua, putusan MK dibuat bukan berdasarkan pihak mana yang mendapat dukungan lebih banyak atau pihak mana yang tidak mendapat dukungan. Putusan yang didasarkan berdasar besar/kecilnya dukungan itu adalah putusan politik.

MK hanya membuat putusan hukum yang dasarnya adalah logika konstitusi dan hukum. UUD 1945 telah mengatur dengan rinci dan ketat mengenai perlinduangan HAM dan itulah tolok ukur utama dalam pembuatan putusan MK.

“Ketiga, dalam membuat putusan MK juga tidak terikat pada pandangan-pandangan teoretis atau pendapat ahli dan pengalaman di negara lain,” tambahnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pandangan ahli, teori konstitusi, dan pengalaman negara lain hanya sebagai sumber pembanding dan bukan sumber penentu. Sumber penentunya adalah UUD 1945 yang tafsir-tafsirnya memang bisa saja ditemukan dalam pendapat ahli atau teori-teori.

“Tapi pendapat ahli atau teori itu tak mengikat, sebab meskipun baik belum tentu dianut di dalam UUD 1945,” bebernya.

Keempat, begitu juga MK tak membuat putusan berdasar ayat-ayat agama, melainkan berdasar ayat-ayat konstitusi yang berlaku di Indonesia. MK berprinsip bahwa hak dan kebebasan beragama adalah hak azasi yang tak boleh diganggu atau saling mengganggu.

“Yang terakhir dalam putusannya, MK akan menyajikan konstruksi hukum dan menganalisis setiap argumen yang diajukan oleh pihak-pihak dan para ahli yang dihadirkan dalam sidang. Dengan cara menjawab semua isu itu, saya yakin putusan MK bisa dipahami dan dapat menyelesaikan pro dan kontra,” pungkasnya.

(asp/ape)


MK Putuskan Nasib UU Larangan Penodaan Agama

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) siang ini akan memutuskan nasib UU No 1/PNPS/1965 tentang Larangan Penodaan Agama di gedung MK,Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Judicial Review tersebut merupakan salah satu pengujian UU terhadap UUD 1945 dengan menghadirkan saksi terbanyak yaitu 70 orang.

“MK akan bacakan putusan UU Penodaan Agama Senin, 19 April pukul 14.00,” ujar Ketua MK, Mahfud MD dalam situs pribadinya, www.mahfudmd.com. Selama hampir 3 bulan lebih, MK menghadirkan saksi maupun ahli yang pro/kontra terhadap UU tersebut. Bahkan beberapa diantaranya memilih jalur tengah dengan
mengajukan revisi, tanpa harus mencopot UU-nya.

Menurut catatan detikcom, ahli yang menyarankan UU tersebut untuk dihapus yaitu cendekiawan Moeslim Abdurrahman, Djohan Effendi, budayawan Garin Nugroho, sosiolog UI, Thamrin Amal Tamagola dan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Luthfie Assyaukanie.

Sedangkan ahli yang mendukung UU tersebut tetap diberlakukan antara lain Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menkumham Patrialias Akbar, Ketua MUI, Amidhan, tokoh NU, Hasyim Muzadi, ahli hukum tata negara, Yuzril Ihza Mahendra, ahli hukum pidana UGM, Eddy OS Hiariej dan feminis Islam, Khofifah Indar Parawansa.

Adapun ahli yang tidak memilih mendukung atau menolak tapi mengajukan pilihan ke tiga yaitu revisi UU antara lain cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat, peneliti LIPI Siti Zuhro, sastrawan Taufik Ismail dan intelektual muslim Azyumardi Azra.

(asp/ape)


Sabtu, 17 April 2010

Menyusuri Kota Tua Dengan Sepeda Onthel


Sumber : BERITAJAKARTA.COM — 16-05-2009 11:14
Bersepeda menyusuri bangunan-bangunan kuno di kawasan Kota Tua tentu sangat mengasyikkan. Ya, begitu banyak saksi bisu yang akan membawa kita kembali ke masa lalu. Eloknya bangunan-bangunan dengan arsitektur Eropa kuno, akan membuat kita semakin terperangah mengakui betapa kayanya warisan budaya bangsa ini.

Tak ada salahnya jika kita berkunjung ke kawasan ini di kala sore hari. Apalagi, pengunjung tak perlu repot membawa sepeda dari rumah. Sebab, pengelola telah mengkoordinir para pemilik sepeda ontel untuk menyewakan sepedanya kepada para pengunjung. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu, para pengunjung bisa bersepeda ria menyusuri kelok-kelok bangunan tua selama satu jam penuh.

Dengan berboncengan atau sendiri, pengunjung Kota Tua bisa menyelami perhelatan pemerintahan dan perdagangan 3,5 abad silam. Tentu nuansa itu mudah didapat. Sebab, di kawasan seluas 846 hektar itu, pengunjung bisa melihat megahnya sejumlah bangunan kuno, seperti Museum Fatahillah, yaitu sebuah bangunan bekas Balaikota Batavia (Staadhuis) yang serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, kemudian Museum Wayang yang merupakan bangunan bekas Gereja Belanda, dan Museum Seni Rupa.

Saat ini, di kawasan Kota Tua Zona II terdapat sekitar 50 sepeda ontel yang disewakan. Dan para pengunjung juga tak perlu khawatir bakal kesasar. Sebab, para pemilik sepeda bersedia memandu para pengunjung yang menginginkan jasanya. Hanya saja, para pengunjung harus kembali merogoh kocek mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Jadi mesti pandai-pandai menawar. "Terserah mereka, mau dipandu atau mengayuh sepedanya sendiri," kata Amir, salah seorang pemilik sepeda ontel.

Bagi pengunjung yang mengajak putra-putrinya juga tak perlu khawatir. Selain dapat dibonceng, anak-anak juga bisa menyewa sepeda mini yang siap disewakan. Tentu harganya lebih murah, yakni Rp 10 ribu per jam. Namun, para orangtua jangan sekali-kali melepas mereka, bisa nyasar nanti!! Selain menyediakan sepeda mini, para pengunjung juga bisa memilih sepeda ontel yang mereka inginkan. Soalnya, berbagai sepeda ontel unik dengan berbagai merek tersedia di sini, diantaranya Phonix, Relig, dan Batavus.

Bahkan, menurut Suparno, pemilik sepeda ontel sewaan, sepeda di sini rata-rata berusia tua, salah satunya ada yang buatan tahun 1904. Karenanya, para pengunjung juga bisa berfoto di atas sepeda untuk mengabadikan pengalaman indahnya. "Di sini banyak yang foto di sepeda dengan latar belakang gedung-gedung tua," kata pria yang mengaku tinggal di Kelurahan Tegalalur ini.

Kepala Seksi Monitoring dan Pengelolaan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kota Tua, Agus Arianto, mengatakan, fasilitas bersepeda di Kota Tua merupakan bentuk penawaran jasa kepada wisatawan untuk dapat menikmati keindahan di setiap sudut Kota Tua. Sejatinya, ide ini sudah ada sejak tahun 2006 lalu. Hanya saja, waktu itu Jalan Kali Besar ditutup. Jadi pengunjung kurang nyaman, akibatnya aktivitas penyewaan kurang laris.

Agus menuturkan, ke depan penyewaan sepeda ini akan diseragamkan dengan konsep Kota Tua. Sehingga, jenis dan bentuk sepeda-sepeda sewaan akan terintergrasi dengan konsep penataan Kota Tua. "Saat ini ada beberapa macam sepeda dan ke depannya kita hanya akan mengizinkan sepada ontel tua. Supaya kesan kuno itu tetap terjaga," tukasnya.


Jumat, 16 April 2010

Peristiwa Magis Dibalik Kerusuhan Koja

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Gerbang makam Mbah Priok
Jakarta - Sejumlah peristiwa magis diyakini terjadi di sela bentrokan Koja yang menelan 3 korban jiwa dari Satpol PP. Mulai dari gas air mata yang gagal meledak hingga anggota Satpol PP yang berjatuhan di sekitar makam Mbah Priok.

"Saat mereka masuk ke dalam makam, beberapa diantaranya jatuh seperti ada yang menjegal kaki Satpol PP itu," ujar Warso salah seorang santri di Makam Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/4/2010).

Masih menurut kesaksiannya, beberapa tabung gas air mata yang ditembakkan ke dalam arela makam juga hanya jatuh begitu saja. Tidak sampai meledak apalagi sampai menyemburkan gas air mata.

Kejadian lain yang menurut Warso magis adalah saat melihat anak-anak berumur sekitar 10 tahun hingga 15 tahun yang berani melawan Satpol PP. "Mereka sepertinya kebal," ujarnya.
(fiq/lh)


Kerugian Satpol PP dalam Rusuh Priok Capai Rp 22 M

Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Massa dalam insiden di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara melampiaskan amarahnya dengan membakar kendaraan milik Satpol PP dan Kepolisian. Satpol PP melansir kerugian Rp 22 miliar lebih, akibat kejadian tersebut.

Data Pemrov DKI Jakarta, Jumat (16/4/2010), merinci nilai kerugian akibat beberapa sarana milik Satpol PP yang dibakar sebagai berikut:

1. Truk : 24 unit x Rp 295.800.000= Rp 7.099.200.000
2. Operasional Panther : 43 unit x Rp 225.500.000 = Rp 9.696.500.000
3. Operasional KIA Pick Up : 14 unit x Rp 727.500.000 = Rp 1.785.000.000
4. Kendaraan Komando : 2 unit x 226.725.454 = Rp 453.450.000
5. Kijang : 2 unit x Rp 120.000.000 = Rp 240.000.000
6. Sepeda Motor Trail : 1 unit x 24. Rp 499.000 = Rp 24.499.000
7. Helm Antihuruhara : 575 x Rp 500.000 = Rp 287.500.000
8. Tameng Antihuruhara : 575 x Rp 979.000 = Rp 562.925.000
9. Rompi Pulset : 575 buah x Rp 4.888. 000 = Rp 2.806.000.000

Total Rp 22. 955.074.000

Bentrok antara warga dan aparat Selasa 14 April kemarin menewaskan tiga anggota Satpol PP dan ratusan orang dari kedua pihak. Kesepatan sudah dicapai dari mediasi antara ahli waris makam, Pemprov DKI, dan PT Pelindo II. Namun, polisi masih menyelidiki dugaan pelanggaran hukum dalam rusuh tersebut.


(her/lrn)


Negara Cukup Batasi Ekspresi Beragama

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutus judicial review UU No 1/1965 tentang Larangan Penodaan Agama senin, 19 April 2010. Menyikapi ini, Setara Institute menilai negara cukup membatasi ekpresi beragama, bukan kepercayaan beragama.

"Dalam konsep HAM dikenal 2 konsep forum yaitu internum forum dan eksternum forum. Yang bisa dibatasi negara adalah eksternum forum seperti berekspresi dalam beragama," kata Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos dalam konpress di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Jumat, (16/4/2010).

Bonar mencontohkan tindakan eksternum forum yang dimaksudkannya. "Contohnya mengadakan pengajian di jalan, itu harus dibatasi dengan cara diatur karena mengganggu ketertiban umum," imbunya.

Ekspresi beragama yang dilarang termasuk di dalamnya mengajarkan norma yang mengganggu ketertiban umum.

"Nah, negara bisa terlibat mengatur adalah forum eksternalnya. Sedangkan internum forum seperti keyakinan akidah dan kepercayaan terhadap Tuhan, jangan dibatasi oleh negara. Itu seperti kebebasan berpikir," bebernya.

Sementara itu, Ketua Setara Hendardi di tempat yang sama menilai, desakan sebagian besar organisasi keagamaan bukanlah dalil konstitusional yang bisa dijadikan landasan memutus perkara.

Argumen sosiologis yang hanya mengukur kuantitas pendukung UU merupakan kekeliruan fundamental dalam memenuhi hak konstitusinal warga.

"Maka, kami menegaskan, demi membela konstitusionalisme maka UU mutlak harus dibatalkan," pungkas Hendardi.

(asp/irw)



Pendapat Habib Munzir Almusawa Tragedi Mbah Priok

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Wednesday, 14 April 2010

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan kesejukan semoga selalu berlimpah pada saudara saudariku muslimin muslimat, khususnya saudara saudariku Jamaah Majelis Rasulullah saw.

ImageSaudara saudariku yg kumuliakan,
Allah swt berfirman : “Telah kami cantumkan dalam kitab Zabur (jauh sebelum Alqur;an diturunkan) setelah peringatan kalamullah dilangit, bahwa Bumi akan diwariskan pd hamba hamba Allah shalih, dan ini adalah manfaat besar bagi mereka kaum yg banyak beribadah, dan tiadalah Kuutus engkau (wahai Muhammad saw) kecuali sebagai pembawa Rahmat bagi sekalian alam” (QS Al Anbiya 105.106,107).

Para shalihin berkuasa dimasa hidupnya dan tetap diberi kemuliaan oleh Allah dan dilindungi setelah wafatnya, terbukti makam makam shalihin tidak bisa disentuh tsunami di aceh, terbukti pemakaman Al Hawi tak bisa digusur dan dipindahkan, terbukti Makam hb Nuh Al habsyi di Singapura tak bisa digusur oleh pemerintah singapura,

Namun ada juga para shalihin yg makamnya dipindahkan, sebagaimana Al Arif Billah Alhabib Muhammad bin hud Alattas, (ayah dari Al arif billah Alhabib Umar bin Hud Alatttas), juga Al Arif billah Alhabib Abdullah bin Salim Alattas (kakek dari Hb Hud Alattas), pekuburan mereka dipindahkan ke pekuburan karet oleh gubernur Ali Sadikin masa itu, namun bisa dipindahkan.

Menunjukkan bahwa pemindahan pekuburan shalihin tak akan bisa dilakukan siapapun kecuali ia ridho dan dg izin Allah swt tentunya.

Penolakan ruh mereka atas pekuburan mereka dipindahkan tentunya bisa saja bukan karena mereka tak mau jasadnya dipindahkan, namun dg kehendak Allah swt yg mungkin wilayah itu sangat membutuhkan keberadaan jasad mereka tetap berada disana sebagai lambang kekuatan Allah swt dan Rahmat bagi penduduk sekitar,

Namun sebaliknya bisa saja pekuburan shalihin dipindahkan, dg kehendak Allah, karena akan membawa manfaat lebih besar bagi penduduk yg tempat makam mereka akan dipindahkan.

Sebagaimana ayat diatas terkait dg ayat berikutnya yaitu hal itu merupakan manfaat besar bagi mereka yg banyak beribadah, dan diperjelas dg ayat selanjutnya bahwa keberadaan Rasul saw adalah untuk membawa Rahmat bagi alam, dan para wali Allah dan shalihin adalah para penerus pembawa Rahmat Allah swt setelah wafatnya Rasul saw.

Kembali pada pokok masalah, yaitu rencana penggusuran makam Qubbah Haddad di priok, hal itu tak akan bisa terjadi jika tak dikehendaki ruh sohibul makam dan dg Izin Allah swt tentunya, namun bisa saja dikehendaki oleh Allah swt untuk membawa manfaat pada wilayah muslimin yg akan menjadi tempat pindahnya makam itu kelak.

Instruksi saya untuk seluruh jamaah majelis Rasulullah saw, dan himbauan saya pada seluruh muslimin muslimat, jangan mengambil tindakan kekerasan, dan jangan pula menyalahkan yg mengambil cara ketegasan.

Kita berusaha secara baik baik, tanpa perlu ada keributan.

Izinkan saya meneruskan masalah ini pd pejabat terkait, saya sudah menghubungi Sekda Gubernur DKI, dan ia pula yg sering membantu kita dan telah instruksikan pada seluruh walikota DKI untuk membuat cabang majelis Rasulullah di wilayah para masing masing walikota DKI, ia mengatasi semua walikota di Jakarta dan sangat mendukung kita, posisinya adalah sekertaris Gubernur, saya menlpon beliau untuk meminta penggusuran itu dibatalkan.

Bpk Muhayat memberi kejelasan sbgbr :
Baik Habib, kami tanggapi himbauan habib, kami akan instruksi penarikan satpol PP untuk mundur dari wilayah, dan Makam tidak digusur, tapi penghuni sekitar yg mungkin akan terkena rencana penggusuran,

Lalu saya tegaskan lagi dg meminta penjelasan : kembali ke puncak masalah pak, secara singkat saja, jadi permintaan kami telah jelas bahwa makam tidak digusur??, beliau menjawab : “jelas dan dimengerti habib, insya Allah tidak digusur, namun saya perlu klarifikasi pd Bpk Gubernur utk lebih jelasnya, namun ayahanda dari Bpk Gubernur wafat dan kami sedang sibuk dalam pemakaman, akan kami hubungi habib lagi”.

Maka saudara saudariku tenanglah, demikian himbauan saya pada seluruh saudara saudaraku tercinta kaum muslimin, namun utk saudara saudara kita yg memilih cara ketegasan kita tidak memusuhinya, mereka saudara saudara kita juga, Cuma masing masing punya cara dan strategi dalam hal ini.

namun instruksi saya khusus pada seluruh jamaah Majelis Rasulullah saw utk tidak terjun langsung, karena ini mengancam rencana agung kita utk membenahi Jakarta sebagai kota kedamaian dan kota Sayyidina Muhammad saw, dan kita berpegang pd sanad guru mulia kita dan himbauan beliau, bahwa kita menggunakan cara kelembutan, namun tidak memusuhi yg memakai cara ketegasan.

kami akan terus memperjuangkan hal ini bersama fihak Rabithal alawiyyah tanpa melibatkan massa, kami akan terus mengajukan kpd Bpk Sekda, Gubernur, dan kalau perlu sampai kepada Presiden RI, jika masih juga gagal, maka itu sudah kehendak Allah swt dan kita tidak bisa melawan takdir Nya, kita menahan diri utk 1 hal setelah berusaha, namun kita terus berjuang untuk sejuta hal lainnya dalam pembenahan ummat, mudah mudahan penggusuran digagalkan sebagaimana kabar terakhir yg sampai pada saya, bahwa Gubernur menerima untuk tidak menggusur makam dan tidak melarang jamaah berziarah.

Mengenai jatuhnya korban sebab oknum satpol PP dll, kita menyesalkan itu, namun merekapun bagian masyarakat kita pula, mereka bagian keluarga kita pula, buruknya mereka maka aib kita pula karena saudara sebangsa, dan baiknya mereka juga merupakan baiknya nama kita dan bangsa kita, dan mereka juga jelas organisasi aparat yg perlu mendapat bimbingan pula para Da;I dan ulama agar lebih mengenal akhlak dalam menjalankan tugasnya, hal inipun akan kita perjuangkan Insya Allah pada pejabat terkait.

Demikian saudara saudaraku sekalian
Salam hormat

(Munzir Almusawa)
Terakhir Diperbaharui ( Wednesday, 14 April 2010 )

Sumber : www.majelisrasulullah.org

Selasa, 13 April 2010

Petugas Siap Bongkar Makam Mbah Priok Pagi Ini

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara hari ini akan membongkar makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok yang berlokasi di Koja, Jakarta Utara. Sekitar 50 orang polisi sudah berjaga-jaga di pintu masuk areal makam.

Pantauan detikcom, Rabu (14/4/2010) pukul 06.30 WIB, jalan yang menjadi akses masuk Terminal Petikemas Koja ini juga sudah ditutup. Para karyawan pelabuhan yang ingin masuk lewat pintu itu harus menunjukkan kartu tanda pengenal kepada petugas.

Sebelumnya, pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi, di Kantor Walikota Jakarta Utara telah dilakukan apel pagi untuk persiapan pembongkaran makam. Apel itu dihadiri beberapa elemen yakni Satpol PP, Polisi, TNI, dan Dinas Perhubungan.

Seratusan polisi bertameng dari Samapta Polres Jakarta Utara juga siap meluncur ke lokasi penggusuran.

Makam Mbah Priok akan digusur karena berada di atas lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Di areal makam rencananya akan dibangun jalan tol, kanal, serta terminal peti kemas.

Mbah Priok merupakan penyebar agama Islam di Jakarta Utara pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya menjadi asal mula daerah Tanjung Priok yang dikenal sekarang.
(lrn/mpr)



Senin, 12 April 2010

Kisah Nabi Muhammad S.A.W.

Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy.

Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga.

Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Sesuai dengan kebiasaan para bangsawan Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali.

Dengan tujuan untuk berkunjung ke kerabat ayahnya di Madinah, sang ibunda membawanya pergi ke Madinah. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, ibundanya wafat dan dikebumikan di Abwa`, sebuah daerah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Setelah ibunda beliau wafat, secara bergantian, kakek dan paman beliau, Abdul Muthalib dan Abu Thalib memelihara beliau. Pada usia dua puluh lima tahun, beliau menikah dengan Khadijah yang waktu itu sudah berusia empat puluh tahun. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia wafat pada usia enam puluh lima tahun.

Pada usia empat puluh tahun, beliau diutus menjadi nabi oleh Allah. Ia mewahyukan kepada beliau al-Quran yang seluruh manusia dan jin tidak mampu untuk menandinginya. Ia menamakan beliau sebagai pamungkas para nabi dan memujinya karena kemuliaan akhlaknya.

Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh tiga tahun. Kita dapat mengklasifikasikan usia beliau yang penuh berkah ini dalam tiga klasifikasi besar:

  1. Empat puluh tahun pertama hingga pengangkatan menjadi nabi.
  2. Tiga puluh tahun masa kenabian hingga beliau hijrah ke Madinah.
  3. Sepuluh tahun pasca hijrah hingga beliau wafat.

Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.

Bukti Kenabian Rasulullah saw

Secara global, kenabian seorang nabi dapat diketahui melalui tiga jalan:

  1. Pengakuan sebagai nabi.
  2. Kelayakan menjadi nabi.
  3. Mukjizat.

Pengakuan Sebagai Nabi

Telah diketahui oleh setiap orang bahwa Rasulullah saw telah mengaku sebagai nabi di Makkah pada tahun 611 M., masa di mana syirik, penyembahan berhala dan api telah menguasai seluruh dunia. Hingga akhir usia, beliau selalu mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam, dan sangat banyak sekali di antara mereka yang mengikuti ajakan beliau itu.

Kelayakan Menjadi Nabi

Maksud asumsi di atas adalah seorang yang mengaku menjadi nabi harus memiliki akhlak dan seluruh etika yang terpuji, dari sisi kesempurnaan jiwa harus orang yang paling utama, tinggi dan sempurna, dan terbebaskan dari segala karakterisitik yang tidak terpuji. Semua itu telah dimiliki oleh Rasulullah saw. Musuh dan teman memuji beliau karena akhlaknya, memberitakan sifat-sifat sempurna dan kelakuan terpujinya dan membebaskannya dari setiap karakterisitik yang buruk.

Kesimpulannya, akhlak beliau yang mulia, tata krama beliau yang terpuji, perubahan dan revolusi yang beliau cetuskan di seanterao dunia, khususnya di Hijaz dan jazirah Arab, dan sabda-sabda beliau yang mulia berkenaan dengan tauhid, sifat-sifat Allah, hukum halal dan haram, serta nasihat-nasihat beliau telah membuktikan kelayakan beliau untuk menduduki kursi kenabian, dan setiap orang yang insaf tidak akan meragukan semua itu.

Mukjizat

Mukjizat dapat disimpulkan dalam lima hal:

  1. Mukjizat akhlak.
  2. Mukjizat ilmiah.
  3. Mukjizat amaliah.
  4. Mukjizat maknawiyah.
  5. Mukjizat keturunan.

Mukjizat Akhlak

Sejak masa muda, Nabi Muhammad saw telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran, ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau tidak memiliki sekutu dan dalam kemanisan etika beliau tak tertandingi. “Sesungguhnya engkau berada di puncak akhlak yang agung.” Dalam memaafkan, beliau tak ada taranya. Ketika mendapatkan gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya berkataاَللّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan belas-kasih terhadap mereka. Ia belas-kasih dan pengasih terhadap Mukminin.”

Beliau tidak pernah menyembunyikan keceriaan wajah terhadap para sahabat dan selalu mencari berita tentang kondisi mereka. Beliau selalu memberikan tempat khusus kepada orang-orang baik di sisi beliau. Orang yang paling utama di sisi beliau adalah orang yang dikenal dengan kebajikanya terhadap Muslimin dan orang yang termulia adalah orang yang lebih bertindak toleran dan tolong-menolong terhadap umat Islam. Beliau tida pernah duduk dan bangun (dari duduk) kecuali dengan menyebut nama Allah dan mayoritasnya, beliau duduk menghadap ke arah Kiblat. Beliau tidak pernah menentukan tempat duduk khusus bagi dirinya. Beliau memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga mereka merasa dirinya adalah orang termulia di sisi beliau. Beliau tidak banyak berbiacara dan tidak pernah memotong pembicaraan seseorang kecuali ia berbicara kebatilan. Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang. Beliau tidak pernah mencari-cari kesalahan orang lain. Budi pelerti beliau yang menyeluruh telah meliputi seluruh umat manusia. Beliau selalu sabar menghadapi perangai buruk bangsa Arab dan orang-orang yang asing bagi beliau. Beliau selalu duduk di atas tanah dan duduk bersama orang-orang miskin serta makan bersama mereka. Dalam makan dan berpakaian, beliau tidak pernah melebihi rakyat biasa. Setiap berjumpa dengan seseorang, beliau selalu memulai mengucapkan salam dan berjabat tangan dengannya. Beliau tidak pernah mengizinkan siapa pun berdiri (untuk menghormati)nya. Beliau selalu menghormati orang-orang berilmu dan berakhlak mulia. Dibandingkan dengan yang lain, beliau lebih bijaksana, sabar, adil, berani dan pengasih. Beliau selalu menghormati orang-orang tua, menyayangi anak-anak kecil dan membantu orang-orang yang terlantar. Sebisa mungkin, beliau tidak pernah makan sendirian. Ketika beliau meninggal dunia, beliau tidak meninggalkan sekeping Dinar dan Dirham pun.

Keberanian beliau sangat terkenal sehingga Imam Ali as pernah berkata: “Ketika perang mulai memanas, kami berlindung kepada beliau.”

Rasa memaafkan beliau sangat besar. Ketika berhasil membebaskan Makkah, beliau memegang pintu Ka’bah seraya bersabda (kepada musyrikin Makkah): “Apa yang kalian katakan dan sangka sekarang?” Mereka menjawab: “Kami mengatakan dan menyangka kebaikan (terhadapmu). Engkau adalah seorang pemurah dan putra seorang pemurah. Engkau telah berhasil berkuasa terhadap kami. Engkau pasti mampu melakukan apa yang kau inginkan.” Mendengar pengakuan mereka ini, hati beliau tersentuh dan menangis. Ketika penduduk Makkah melihat kejadian itu, mereka pun turut menangis. Setelah itu beliau bersabda: “Aku mengatakan seperti apa yang pernah dikatakan oleh saudaraku Yusuf bahwa ‘Tiada cercaan bagi kalian pada hari ini. Allah akan mengampuni kalian, dan Ia adalah Lebih Pengasih dari para pengasih’.” (QS. Yusuf: 92) Beliau memaafkan seluruh kriminalitas dan kejahatan yang pernah mereka lakukan seraya mengucapkan sabda beliau yang spektakuler: “Pergilah! Kalian bebas.”

Mukjizat Ilmiah

Dengan merujuk kepada buku-buku yang memuat sabda, pidato dan nasihat-nasihat beliau secara panjang lebar, mukjizat ilmiah beliau ini dapat dipahami dengan jelas.

Mukjizat Amaliah

Dapat diakui bahwa seluruh perilaku beliau dari sejak lahir hingga wafat adalah sebuah mukjizat. Dengan sedikit merenungkan kondisi dan karakteristik masyarakat Hijaz, khususnya masyarakat kala itu, kemukjizatan seluruh perilaku beliau akan jelas bagi kita. Beliau bak sebuah bunga yang tumbuh di ladang duri. Beliau tidak hanya tidak terpengaruh oleh karakteristik duri-duri itu, bahkan beliau berhasil merubahnya. Beliau tidak hanya terpengaruh oleh kondisi kehidupan masyarakat kala itu, bahkan beliau berhasil mempengaruhi gaya hidup mereka.

Dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, beliau telah berhasil melakukan empat pekerjaan besar dan fundamental meskipun banyak aral melintang dan problema yang melilit. Masing-masing pekerjaan itu dalam kondisi normal semestinya memerlukan usaha bertahun-tahun untuk dapat tegak berdiri sepanjang masa. Keempat pekerjaan besar itu adalah sebagai berikut:

Pertama, berbeda dengan agama-agama yang sedang berlaku pada masa beliau, beliau mendirikan sebuah agama baru yang bersifat Ilahi. Beliau telah berhasil menciptakan banyak orang beriman kepada agama tersebut sehingga sampai sekarang pun pengaruh spiritual beliau masih kuat tertanam di dalam lubuk hati ratusan juta pengikutnya. Menjadikan seseorang taat adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, menundukkan hati masyarakat, itu pun sebuah masyarakat fanatis dan bodoh tanpa syarat dan menjadikan mereka taat dari lubuk hati bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.

Kedua, dari kabilah-kabilah berpecah-belah yang selalu saling bermusuhan dan memiliki hobi berperang, beliau berhasil sebuah umat yang satu dan menjalin persaudaraan, persamaan, kebebasan dan kesatun kalimat dalam arti yang sebenarnya di antara mereka. Setelah beberapa tahun berlalu, beliau berhasil membentuk sebuah umat yang bernama umat Muhammad saw. Hingga sekarang umat ini masih eksis dan terus bertambah.

Ketiga, di tengah-tengah kabilah yang berpecah-belah, masing-masing memiliki seorang pemimpin, biasa melakukan pekerjaan secara tersendiri dan tidak pernah memiliki sebuah pemerintahan yang terpusat itu, beliau berhasil membentuk sebuah pemerintahan yang berlandaskan kepada kebebasan dan kemerdekaan yang sempurna. Dari sisi kekuatan dan kemampuan, pemerintahan ini pernah menjadi satu-satunya pemerintahan mutlak di dunia setelah satu abad berlalu.

Beliau pernah menulis enam surat dalam satu hari kepada para raja penguasa masa itu dan mengajak mereka untuk memeluk Islam, raja-raja yang menganggap diri mereka berada di puncak kekuatan dan meremehkan kaum Arab.

Ketika surat beliau sampai ke tangan raja Iran dan melihat nama beliau disebutkan di atas namanya, ia marah seraya memerintahkan para suruhannya untuk pergi ke Madinah dan membawa Muhammad ke hadapannya.

Ya! Para raja itu berpikir bahwa bangsa Arab adalah sebuah bangsa yang tidak akan menunjukkan reaksi apa pun di hadapan pasukan kecil seperti bala tentara Habasyah. Bahkan, mereka akan lari tunggang-langgang meninggalkan Makkah dan kehidupan mereka, serta berlindung ke gunung-gunung. Mereka tidak dapat memahami bahwa bangsa Arab telah memiliki seorang pemimpin Ilahi dan mereka bukanlah bangsa Arab yang dulu lagi.

Keempat, dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, beliau telah menetapkan dan menunjukkan sederetan undang-undang yang mencakup seluruh kebutuhan umat manusia. Undang-undang ini akan tetap kekal hingga hari Kiamat, dan mempraktikkannya dapat mendatangkan kebahagiaan umat manusia. Undang-undang ini tidak akan pernah layu. “Kehalalan Muhammad adalah halal selamanya hingga hari Kiamat dan keharamannya adalah haram selamanya hingga hari Kiamat.”[1] Undang-undang ini akan selamanya hidup kekal. Di hauzah-hauzah ilmiah selalu dibahas dan didiskusikan oleh para fuqaha besar dalam sebuah obyek pembahasan fiqih, Furu’uddin dan kewajiban amaliah.

Mukjizat Ma’nawiyah

Mukjizat abadi beliau adalah al-Quran yang telah turun kepada beliau dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, dan dari sejak saat itu hingga sekarang selalu mendapatkan perhatian dan penelaahan dari berbagai segi oleh seluruh masyarakat dunia. Kitab ini berhasil membangkitkan rasa heran para ilmuan dan sepanjang masa masih memiliki kekokohan dan kedudukannya yang mulia. Kitab ini terselamatkan dari segala bentuk tahrif, pengurangan dan penambahan. Ratusan tafsir dan buku tentang hakikat arti dan kosa katanya telah ditulis. Allah telah menjamin keterjagaannya dalam firman-Nya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَ إِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ
“Kami-lah yang telah menurunkan al-Quran ini dan Kami pulalah yang akan menjaganya.”[2]

Mukjizat Keturunan

Salah satu mukjizat beliau yang lain adalah keturunan suci beliau yang terjaga dari dosa. Hanya kedudukan tinggi kenabianlah yang mampu menghaturkan putri-putri dan para imam ma’shum seperti ini kepada masyarakat. Seseorang yang sadar dengan memperhatikan ilmu, kehidupan, ucapan dan perilaku Ahlubait as akan mengakui bahwa setiap dari mereka, sebagaimana al-Quran, adalah dalil tersendiri atas kenabian Rasulullah saw. Seandainya tidak ada dalil lain untuk membuktikan kenabian Rasulullah saw kecuali keberadaan keturunan semacam itu, hal itu sudah mencukupi dan hujjah sudah sempurna. Pembahasan panjang-lebar tentang masalah ini tidak relevan untuk kesempatan pendek ini.


Sumber : "Apa Kata Dunia?.."


Kisah Nabi Isa A.S.

Ibu Nabi Isa A.S. bernama Maryam (tidak berayah atas kekuasaan Allah) dan tidak seperti manusia biasa yang mempunyai ibu bapak. Keanehan kelahiran beliau ini adalah untuk menjadi ujian kepada manusia, apakah manusia tidak akan percaya kepada kekuasaan Allah. Orang¬orang yang beriman percaya atas kelahiran Isa A.S. tanpa ayah. Roh yang ditiupkan oleh Malaikat Ruhulqudus, roh yang suci ke dalam kandungan Siti Maryam, sehingga lahir seorang bayi laki-laki yang setelah dewasa diangkat oleh Allah menjadi menjadi seorang rasul.

Adapun orang-orang yang kafir kepada Allah tidak percaya, sehingga Isa disebut anak Allah. Maha Suci Allah dari beranak dan Tuhan tidak ada yang menyerupai-Nya seorang pun.

Pada tahun 622 sebelum Hijriah atau disebut tahun Masehi, lahirlah Nabi Isa A.S. Ibunya bernama Siti Maryam. Ibu Maryam bernama Hannah isteri Imran yang sejarahnya telah diceritakan dalam sejarah Nabi Zakaria. Maryam di waktu ked I diasuh oleh keluarga Nabi Zakaria.

Maryam adalah seorang wanita yang salehah. Pada waktu ia gadis remaja, datanglah malaikat Jibril memberi kabar kepadanya. Malaikat tersebut datang menyerupai manusia. la memberi kabar kepada Maryam bahwa ia akan memperoleh seorang bayi laki-Iaki. Maryam kemudian berkata: ''Jauhlah engkau dari sini dan aku berlindung kepada Allah atas kejahatan yang akan terjadi dan aku takut kepada Allah."

Malaikat menjawab, seperti yang tersebut di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 17 sampai 21:

Artinya:
Dibuatnya dinding antaranya dan antara mereka itu. Kemudian Kami utus kepadanya seorang Malaikat fibril, lalu ia lupakan dirinya sebagai manusia yang sempurna. (QS. Maryam: 17)

Artinya:
Berkata Maryam: "Sesungguhnya saya berlindung kepada Tuhan yang Penyayang dari kejahatan engkau, jika engkau orang yang takut kepada-Nya." (QS. Maryam: 18)

Artinya:
Sahut Malaikat: "Sesungguhnya saya seorang utusan Allah karena hendak memberi engkau anak yang bersih." (QS. Maryam: 19)

Artinya:
Jawab Maryam: "Bagaimana saya akan memperoleh seorang anak, sedang seorang manusia pun tak pernah menyentuh tubuh saya dan saya bukan pula seorang yang jahat." (QS. Maryam: 20)

Artinya:
Berkata Malaikat: "Demikianlah halnya. Tuhan engkau telah berfirman: "Perkara itu amat mudah bagi-Ku, supaya Kujadikan suatu tanda kekuasaan kepada manusia dengan rahmat-Ku. Adalah kejadian itu suatu perkara yang diluluskan." (QS. Maryam: 21)

A. Siti Maryam Mengandung

Siti Maryam mengandung, makin lama makin besar kandungannya.

GemparIah penduduk kampung yang melihat seorang anak gadis telah hamil. Persangkaan mereka, tentulah Maryam telah berbuat serong dengan seorang laki-Iaki. Oleh karena itu bertubi-tubilah pertanyaan orang kepada Maryam dengan segala ejekan dan hinaan. Bahkan ada pula di antaranya yang berkata: "Hai Maryam, bukankah orang tuamu orang baik-baik, tetapi mengapa engkau sampai seperti itu?"

Pada waktu kelahiran Nabi Isa A.S. sudah dekat, Siti Maryam berhijrah ke daerah lain. la menjauh dari keluarga dan orang sekampung, karena tidak tahan mendengar ejekan-ejekan.

Dalam perjalanannya, ia berhenti di sebuah pohon tamar. Beliau duduk merasakan sakit, saat untuk melahirkan sudah terasa. Beliau berdoa kepada Allah supaya Allah mematikannya sebelum lahir anaknya itu, karena Maryam tidak kuat mendengar cad maki orang-orang terhadap dirinya.

Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 22-26:

Artinya:

Maka hamillah Maryam, lalu ia berpindah ke tempat yang jauh dari keluarganya. (QS. Maryam: 22)

Artinya:
Maka bemaunglah ia di bawah pohon tamar, tengah sakit melahirkan anak, seraya berkata: "Aduh, hai nasibku, lebih baik aku mati sebelum ini, tentu aku dilupakan oleh manusia selupa-lupanya." (QS. Maryam: 23)

Artinya:
Maka Jibril pun menyerunya ketika itu, sedang Jibril berada di sebelah bawahnya: "Jangan engkau berduka cita. Sesungguhnya Tuhan engkautelah menjadikan seorang yang berpangkat tinggi (Isa A.S.) di bawah penjagaan engkau." (QS. Maryam: 24)

Artinya :
Goyangkanlah pohon tamar itu, niscaya gugur buahnya yang masak buat engkau makan. (QS. Maryam: 25)

Artinya:
Makanlah, minumlah dan senangkanlah hati engkau! Jika engkau lihat seorang manusia yang bertanyakan anak engkau, katakanlah:

"Sesungguhnya saya telah bernazar kepada Tuhan akan berpuasa, clan tiada berbicara dengan manusia pada hari ini." (QS. Maryam: 26)


B. Maryam Pulang Kampung Sambi! Membawa Anaknya

Setelah melahirkan, Maryam membawa bayinya ke kampung halamannya. Mereka berpendapat bahwa anak itu adalah anak hasil melacur. Mereka melontarkan kata-kata hina terhadap Maryam sambil bertanya: "Hai Maryam, engkau telah membawa bayi yang tak baik ke sini, sedangkan keluargamu adalah orang baik-baik. Betapa urusanmu yang seperti ini? Tunjukkanlah kepada kami siapakah yang sebenarnya bapa bayi itu?"

Maryam tidak menjawab, tetapi memberi isyarat kepada anak yang sedang dipangkunya itu. Berkata mereka: "Bagaimana kami akan berkata-kata dengan anak masih kedl ini?" Pada saat orang sedang berkerumun itulah, dengan kekuasaan Allah berkatalah bayi (Nabi Isa) yang berada di atas pangkuan Maryam.

Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat Maryam ayat 27-34 yang artinya sebagai berikut.

27. Kemudian itu pergilah Maryam, mambawa anaknya kepada fami¬linya, lalu mereka berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kau telah membawa sesuatu yang mungkar."

28. "Hai saudaranya Harun, bukanlah bapa engkau adalah seorang yang jahat, dan bukan pula ibu engkau seorang perempuan pezina. Dan bagaimanakah engkau mendapat anak ini?"

29. Maka Maryam memberi isyarat kepada anaknya (Isa), lalu mereka berkata: "Betapakah kami akan berbicara dengan anak yang masih di dalam buaian?"

30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, diberikan-Nya kepadaku sebuah kitab (Injil) dan dijadikan-Nya aku seorang Nabi."

31. "Dijadikan-Nya aku seorang yang berguna kepada manusia di mana aku berada, diwasiatkan-Nya kepadaku mengerjakan shalat dan mengeluarkan zakat, selama aku hidup.

32. Dan aku berbakti kepada ibuku, dan tiadalah aku dijadikan-Nya seorang yang sombong dan pendurhaka.

33. Selamatlah diriku ketika dilahirkan, dan ketika aku mati, dan ketika aku dibangkitkan (dihidupkan) kembali."

34. Itulah Isa anak Maryam, ia berkata yang sebenarnya, yang mereka ragu-ragu tentang kebenarannya.

C. Mukjizat Nabi Isa A.S.

Setiap rasul telah dilebihkan oleh Allah dengan kelebihan. Mereka mendapat kurnia yang banyak dari Allah dengan bermacam cara. Demikian pula dengan Nabi Isa A.S. Beliau pun mempunyai mukjizat (kejadian yang luar biasa) yang terdapat dalam diri Nabi Isa A.S. dengan izin Allah sebagai bukti dari kerasulannya.

Di antara Mukjizat Nabi Isa adalah:

  1. Dapat menjadikan burung dari tanah.
  2. Dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta (lepra). Meng¬hidupkan orang mati dengan izin Allah.
  3. Turunnya makanan dari langit dan sebagainya.

Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat AI Maidah ayat 110-114 yang artinya sebagai berikut.

110. lngatlah ketika Allah berfirman: "Hai Isa anak Maryam, ingatlah nikmat yang Aku limpahkan atas engkau dan atas ibu engkau, yaitu ketika Aku menguatkan engkau, dengan ruh Suci Uibril}. Engkau bercakap-cakap dengan manusia, ketika engkau masih di atas ayunan (masih bayi) dan pada waktu dewasa. Dan ketika Aku mengajarkan kitab kepada engkau bersama ilmu pengetahuan, Taurat dan Injil dan ketika engkau buat bentuk burung dari tanah dengan izin-Ku, kemudian engkau hem bus padanya, maka menjadi burunglah ia dengan seizin-Ku juga, dan engkau sembuhkan orang yang buta dan orang kena penyakit supak, dengan izin-Ku juga; ketika engkau keluarkan orang mati dari dalam kuburnya serta hidup kembali dengan izin-Ku belaka. Ingatlah ketika Aku tahan anak-anak Israil yang akan membunuh engkau, yaitu ketika engkau memberikan keterangan kepada mereka, maka orang-orang kafir di antara mereka berkata: ''Tidaklah ini, melainkan sihir yang terang."

111. lngatlah ketika Aku wahyukan kepada Hawariyin (semua pengikut Nabi Isa A.S.) supaya mereka beriman kepada-Ku dan rasul-Ku, yakni Isa, mereka menjawab: "Kami beriman kepada keduanya itu, dan menjadi saksilah engkau bahwa kami orang yang telah mengikut."

112. lngatlah ketika pengikut-pengikut Isa itu berkata: "Ya Isa• anak Maryam, kuasakah Tuhan engkau me~urunkan makanan dari langit atas kami?" Nabi Isa menjawab dengan katanya: 'Takutlah kamu kepada Allah, jika sebenarnya kamu orang yang beriman."

113. Mereka itu berkata: "Kami menghendaki yang demikian, supaya dapat kami makan makanan itu, dan supaya tetap kepercayaan hati kami, mengetahui sebenarnya bahwa engkau membenarkan kami, sehingga kami adalah menjadi saksi atas yang demikian itu."

114. Berkata Isa anak Maryam: "Ya Allah, Tuhan kami, turunkanlah atas kami makanan dari'langit untuk jadi perayaan besar (Hari raya) bagi kami dan orang-orang yang terkemudian dari kami dan buat jadi bukti kekuasaan Engkau, beri rezekilah kami, sedang Engkau sebaik-baik yang memberi rezeki."


D. Nabi Isa Akan Dibunuh

Sahabat-sahabat Nabi Isa disebut kaum "Hawariyin," seperti sahabat-sahabat Nabi Muhammad disebut kaum Anshar dan Muhajirin. Oi antara sahabat Nabi Isa ada seorang yang murtad dan penghina, ia bernama "Yahuza" (Iskarit). Yahuza ini juga mempunyai pengikut, yang makin lama makin bertambah banyak. Oleh karena itu, pengikut Nabi Isa dinamai orang Nasara atau Nasrani.

Di dalam menyiarkan agama Allah, rasul selalu menemui manusia yang beriman kepada Allah, dan yang durhaka (kafir). Orang-orang kafir itu selalu memusuhi rasul-rasul-Nya. Musuh Nabi Isa telah ber¬musyawarah untuk menangkap Nabi Isa dan akan dibunuh (disalib). Sahabatnya yang murtad itulah yang menjadi penunjuk untuk menangkap Nabi Isa. (a merasa dapat menangkap nabi Isa, sebab dia adalah orang yang terdekat dengan Nabi Isa.

Dengan kekuasaan Allah Nabi Isa diangkat ke alam ghaib (Miraj).

Muka/wajah sahabatnya yang murtad itu terlihat orang nampak seperti Nabi Isa A.S. Orang munafik inilah sebenarnya yang tertangkap, bukan nabi Isa. Kekuasaan Allah telah mampu mengangkat Nabi Isa telah ke alam ghaib (Miraj). Oemikianlah kekuasaan Allah melebihi segala¬galanya, dan rencana manusia tidak semuanya berhasil, rencana Allah itulah yang sebagus-bagus rencana.

Allah berfirman dalam AI Qur'an surat An Nisa' ayat 157 yang artinya: "Ada pun orang-orang yang durhaka itu, tidaklah mereka membunuh dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa lah yang tersalib."

E. Persamaan Ajaran Nabi Isa tentang Tuhan dengan Ajaran Islam

Agama Islam menyuruh kepada pemeluknya untuk mempercayai bahwa Allah itu satu, Esa, tidak berserikat dengan lainnya dan tidak ada yang menyerupainya. Ajaran Islam itu sesuai dengan ajaran Nabi Isa, bahwa Nabi Isa sama-sama mentauhidkan Allah dan tak pernah ia mengatakan Tuhan itu berserikat. Orang-orang yang mengaku bernabi kepada Nabi Isa A.S. yang mempercayai bahwa Allah itu beranak, bukanlah ajaran Nabi Isa. Nabi Isa A.S. tidak pernah mengatakan dirinya dan ibunya sebagai Tuhan.

Artinya:
lngatlah ketika Allah berfirman: "Hai lsa anak Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia seperti ini? Ambillah saya dan ibu saya menjadi Tuhan selain daripada Allah? Nabi lsa menjawab: "Maha Suci Engkau ya Allah, tiadalah sepatutnya bagi saya mengatakan barang yang bukan hak saya, jika sebenarnya saya mengatakan demikian, niscaya Engkau mengetahui, karena Engkau mengetahui apa-apa yang ada di dalam diri saya dan tidaklah saya mengetahui akan apa yang ada pada diri Engkau, sesungguhnya Engkau yang lebih mengetahui sesuatu yang tersembunyi." (QS. Al Maidah: 116)

Artinya:
Tiada saya katakan kepada mereka melainkan apa yang Engkau perintahkan kepada saya, yaitu supaya kamu menyembah Allah, Tuhan saya dan Tuhan kamu dan adalah saya menjadi saksi atas mereka selama saya hidup bersama mereka, maka manakala Engkau wafatkan saya, adalah Engkau menjaga mereka yang menjadi saksi atas setiap sesuatu.
(QS. Al Maidah: 117)

F. Pengakuan Islam terhadap Nabi Isa A.S.

Artinya:
Maka sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu ialah lsa anak Maryam, dan lsa berkata kepada orang¬orang IsraU: "Sembahlah Allah. ltulah Tuhanku dan Tuhanmu! lngatlah barangsiapa yang menyekutukan-Nya, maka Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya dalam neraka. Tidak ada penolong bagi orang zalim." (QS. Al Maidah: 72)

Artinya:
Maka sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan Tuhan itu Allah, lsa dan Maryam, sedang tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, mereka yang tak juga berhenti mengatakannya, maka mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS. Al Maidah: 73)

Allah berfirman di dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 75 yang artinya: "Isa itu adalah utusan Allah, sesungguhnya sudah terdahulu beberapa rasul sebelumnya, ibunya perempuan yang saleh, dan kedua-duanya adalah manusia juga yang memakan makanan (sebagaimana manusia). Lihatlah Kami bagaimana menerangkan kepada mereka beberapa ayat, kemudian bagaimana mereka mendustakannya."

G. Hikmah yang Terkandung dari Kisah Nabi Isa

  1. Dengan kekuasaan Allah, Nabi lsa lahir tidak berbapa, tetapi karena roh suci yang ditiupkan malaikat Jibril ke dalam kandungan Maryam, sehingga lahirlah Nabi lsa.
  2. Tuhan berkuasa berbuat segala sesuatu, Nabi Adam lahir tidak mempunyai ibu bapa, maka tentulah lebih mudah lagi kejadian Nabi Isa yang memakai perantaraan ibu saja. Kenapakah manusia banyak juga yang mengingkari kekuasaan Allah itu?
  3. Ajaran Nabi Isa sarna dengan ajaran rasul-rasul Allah yang lalu, tentang ket-uhanan. Bahwa Allah itu esa, tunggal, satu dan tak ada berserikat bagi-Nya. Besarlah dosanya di sisi Allah jika ada orang yang mengatakan bahwa Allah itu beranak.
  4. Nabi Isa tidak terbunuh dan tersalib, yang terbunuh dan tersalib adalah orang yang diserupakan Allah dengan Nabi lsa
Sumber : Slamet Riyanto



Kisah Nabi Yahya A.S.

Nabi Yahya AS adalah putra tunggal Nabi Zakaria AS. Meskipun ia dilahirkan oleh pasangan yang sudah sangat tua, namun ia tetap tumbuh sebagai manusia yang normal dan sehat. Kisah kelahiran Nabi Yahya AS terdapat dalam surat Ali-’Imrân: 38-41.

Oleh kaumnya, Nabi Yahya AS dikenal sebagai orang alim, menguasai soal-soal keagamaan, dan hapal kitab Taurat, dan menjadi hakim dalam hukum agama. Dalam usahanya menegakkan kebenaran, Yahya dikenal sangat berani.

Pada masa itu, Hirodus, penguasa Palestina, merencanakan menikah dengan kemenakannya sendiri, Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika diperistri oleh seorang raja. Ia adalah seorang gadis yang haus kekuasan dan harta.

Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju dengan pendapat Yahya. Raja menjadi malu dan murka. Ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya, bahkan bila perlu membunuhnya.

Maka suatu hari, dengan berdandan cantik Hirodia datang menemui Yahya di rumahnya. Ia mencoba merayu Yahya untuk melakukan perbuatan mesum. Ia berharap sesudah melakukan perbuatan nista itu Yahya akan menjadi penurut dan tidak lagi menentang pernikahannya dengan Raja Hirodus. Tentu saja rayuan ini ditolak dengan tegas oleh Yahya. Pemuda itu tidak tergoda sedikit pun, bahkan sebaliknya ia merasa jijik dengan sikap Hirodia yang sangat tidak bermoral itu. Ia mengusir Hirodia dengan suara sangat keras seolah menggelegar di telinga Hirodia. Hirodia merasa malu dan terhina sekali, karenanya ia merasa dendam dan sangat membenci Yahya.

Ia lalu memfitnah Yahya dengan mengadu kepada Hirodus bahwa Yahya telah mencoba memperkosanya. Tentu saja fitnahan Hirodia ini membakar kemarahan Raja Hirodus. Ia mengutus bala tentaranya untuk memenggal kepala Yahya. Para tentara itu sebenarnya keberatan, namun jika menolak mereka diancam dengan hukuman yang sangat berat. Maka dengan segala cara mereka berusaha menangkap Yahya, membawanya ke penjara dan memenggal kepalanya disana.

Nabi Yahya AS dikenal sebagai seorang pembabtis, yaitu memandikan orang-orang berdosa yang bertaubat di tepi sungai Yordan. Pemandian itu bukan berarti mensucikan dosa, melainkan hanya sebagai tanda bahwa orang yang dimandikan telah bertaubat. Jadi taubatnya inilah yang insya Allah akan mensucikan dosanya.

http://islam.elvini.net/rasul.cgi?nabi10




Jumat, 09 April 2010

Kisah Nabi Sulaiman A.S.

Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.

Nabi Sulaiman Seorang Juri

Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dlm tiap-tiap sidang peradilan yg diadakan utk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yg terjadi di dlm masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dlm menangani urusan-urusan kerajaan utk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yg akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yg fana ini. Dan memang Sulaimanlah yg terpandai di antara sesama saudara yg bahkan lebih tua usia daripadanya.

Suatu peristiwa yg menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yg ia turut menghadirinya. Dlm.persidangan itu dua org datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorg dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yg mengakibatkan rosak binasanya perkarangannya yg sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yg diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yg merosak-binasakan kebun dan perkarangan kawannya itu.

Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yg dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrosakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yg disebabkan oleh kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yg mendengar keputusan itu yg dijatuhkan oleh ayahnya itu yg dirasa kurang tepat berkata kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yg telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya utk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yg telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan utk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dgn cara demikian masing-masing pihak tidak ada yg mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yg sepatutnya."

Kuputusan yg diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua org yg menggugat dan digugat dan disambut oleh para org yg menghadiri sidang dgn rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yg walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dgn pendapat ayahnya.

Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yg penuh dgn mukjizat kenabian dan kurnia Allah yg dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud.

Baca Selengkapnya...

Sumber : Moslem Power


Kisah Nabi Daud A.S.

Daud bin Yisya adalah salah seorg dari tiga belas bersaudara turunan ketiga belas dari Nabi Ibrahim a.s. Ia tinggal bermukim di kota Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa a.s. bersama ayah dan tiga belas saudaranya.

Daud Dan Raja ThaloutRata Penuh
Ketika raja Thalout raja Bani Isra'il mengerahkan org supaya memasuki tentera dan menyusun tentera rakyat utk berperang melawan bangsa Palestin, Daud bersama dua org kakaknya diperintahkan oleh ayahnya utk turut berjuang dan menggabungkan diri ke dlm barisan askar Thalout. Khusus kpd Daud sebagai anak yg termuda di antara tiga bersaudara, ayahnya berpesan agar ia berada di barisan belakang dan tidak boleh turut bertempur. Ia ditugaskan hanya utk melayani kedua kakaknya yg harus berada dibarisan depan, membawakan makanan dan minuman serta keperluan-2 lainnya bagi mereka, di samping ia harus dari waktu ke waktu memberi lapuran kpd ayahnya tentang jalannya pertempuran dan keadaan kedua kakaknya di dlm medan perang. Ia sesekali tidak diizinkan maju ke garis depan dan turut bertempur, mengingatkan usianya yg masih muda dan belum ada pengalaman berperang sejak ia dilahirkan.

Akan tetapi ketika pasukan Thalout dari Bani Isra'il berhadapan muka dengan pasukan Jalout dari bangsa Palestin, Daud lupa akan pesan ayahnya tatkala mendengar suara Jalout yg nyaring dgn penuh kesombongan menentang mengajak berperang, sementara jaguh-jaguh perang Bani Isra'il berdiam diri sehinggapi rasa takut dan kecil hati. Ia secara spontan menawarkan diri utk maju menghadapi Jalout dan terjadilah pertempuran antara mereka berdua yg berakhir dgn terbunuhnya Jalout sebagaimana telah diceritakan dalam kisah sebelum ini.

Sebagai imbalan bagi jasa Daud mengalahkan Jalout maka dijadikan menantu oleh Thalout dan dikahwinkannya dgn puterinya yg bernama Mikyal, sesuai dgn janji yg telah diumumkan kpd pasukannya bhw puterinya akan dikahwinkan dgn org yg dapat bertempur melawan Jalout dan mengalahkannya.
Di samping ia dipungut sebagai menantu, Daud diangkat pula oleh raja Thalout sebagai penasihatnya dan org kepercayaannya. Ia disayang, disanjung dan dihormati serta disegani bukan sahaja oleh mertuanya bahkan oleh seluruh rakyat Bani Isra'il yg melihatnya sebagai pahlawan bangsa yg telah berhasil mengangkat keturunan serta darjat Bani Isra'il di mata bangsa-2 sekelilingnya.

Suasana keakraban, saling sayang dan saling cinta yg meliputi hubungan sang menantu Daud dgn sang mertua Thalout tidak dapat bertahan lama. Pada akhir waktunya Daud merasa bhw ada perubahan dlm sikap mertuanya terhadap dirinya. Muka manis yg biasa ia dapat dari mertuanya berbalik menjadi muram dan kaku, kata-katanya yg biasa didengar lemah-lembut berubah menjadi kata-kata yg kasar dan keras. Bertanya ia kepada diri sendiri gerangan apakah kiranya yg menyebabkan perubahan sikap yg mendadak itu? Adakah hal-hal yg dilakukan yg dianggap oleh mertuanya kurang layak, sehingga menjadikan ia marah dan benci kepadanya? Ataukah mungkin hati mertuanya termakan oleh hasutan dan fitnahan org yg sengaja ingin merosakkan suasana harmoni dan damai di dlm rumah tangganya? Bukankah ia seorg menantu yg setia dan taat kpd mertuanta yg telah memenuhi tugasnya dlm perang sebaik yg oa harapkan? dan bukankah ia selalu tetap bersedia mengorbankan jiwa raganya utk membela dan mempertahankan kekekalan kerajaan mertuanya?

Daud tidak mendapat jawapan yg memuaskan atas pertanyaan-2 yg melintasi fikirannya itu. IA kemudian kembali kpd dirinya sendiri dan berkata dlm hatinya mungkin apa yg ia lihat sebagai perubahan sikap dan perlakuan dari mertuannya itu hanya suatu dugaan dan prasangka belaka dari pihaknya dan kalau pun memang ada maka mungkin disebabkan oleh urusan-2 dan masalah-2 peribadi dari mertua yg tidak ada sangkut-pautnya dgn dirinya sebagai menantu. demikianlah dia mencuba menenangkan hati dan fikirannya yg masygul yg berfikir selanjutnya tidak akan mempedulikan dan mengambil kisah tentang sikap dan tindak-tanduk mertuanya lebih jauh.

Pada suatu malam gelap yg sunyi senyap, ketika ia berada di tempat tidur bersam isterinya Mikyal. Daud berkata kpd isterinya: "Wahai Mikyal, entah benarkah aku atau salah dlm tanggapanku dan apakah khayal dan dugaan hatiku belaka atau sesuatu kenyataan apa yg aku lihat dalam sikap ayahmu terhadap diriku? Aku melihat akhir-2 ini ada perubahan sikap dari ayahmu terhadap diriku. Ia selalu menghadapi aku dgn muka muram dan kaku tidak seperti biasanya. Kata-katanya kepadaku tidak selamah lembut seperti dulu. Dari pancaran pandangannya kpdku aku melihat tanda-2 antipati dan benci kpdku. Ia selalu menggelakkan diri dari duduk bersama aku bercakap-cakap dan berbincang-bincang sebagaimana dahulu ia lakukan bila ia melihatku berada di sekitarnya."

Mikyal menjawab seraya menghela nafas panjang dan mengusap air mata yg terjatuh di atas pipinya: "Wahai Daud aku tidak akan menyembunyikan sesuatu daripadamu dan sesekali tidak akan merahsiakan hal-hal yg sepatutnya engkau ketahui. Sesungguhnya sejak ayahku melihat bahawa keturunanmu makin naik di mata rakyat dan namamu menjadi buah mulut yg disanjung-sanjung sebagai pahlawan dan penyelamat bangsa, ia merasa iri hati dan khuatir bila pengaruhmu di kalangan rakyat makin meluas dan kecintaan mereka kpdmu makin bertambah, hal itu akan dapat melemahkan kekuasaannya dan bahkan mungkin mengganggu kewibawaan kerajaannya. Ayahku walau ia seorg mukmin berilmu dan bukan dari keturunan raja menikmati kehidupan yg mewah, menduduki yg empuk dan merasakan manisnya berkuasa. Org mengiakan kata-katanya, melaksanakan segala perintahnya dan membungkukkan diri jika menghadapinya. Ia khuatir akan kehilangan itu semua dan kembali ke tanah ladangnya dan usaha ternaknya di desa. Kerananya ia tidak menyukai org menonjol yg dihormati dan disegani rakyat apalagi dipuja-puja dan dianggapnya pahlawan bangsa seperti engkau. Ia khuatir bahawa engkau kadang-2 dapat merenggut kedudukan dan mahkotanya dan menjadikan dia terpaksa kembali ke cara hidupnya yg lama sebagaimana tiap raja meragukan kesetiaan tiap org dan berpurba sangka terhadap tindakan-2 org-2nya bila ia belum mengerti apa yg dituju dgn tindakan-2 itu."

"Wahai Daud", Mikyal meneruskan ceritanya, "Aku mendapat tahu bahawa ayahku sedang memikirkan suatu rencana utk menyingkirkan engkau dan mengikis habis pengaruhmu di kalangan rakyat dan walaupun aku masih merayukan kebenaran berita itu, aku rasa tidak ada salahnya jika engkau dari sekarang berlaku waspada dan hati-hati terhadap kemungkinan terjadi hal-hal yg malang bagi dirimu."
Daud merasa hairan kata-kata isterinya itu lalu ia bertanya kpd dirinya sendiri dan kepada isterinya: "Mengapa terjadi hal yg sedemikian itu? Mengapa kesetiaku diragukan oleh ayah mu, padahal aku dgn jujur dan ikhlas hati berjuang di bawah benderanya, menegakkan kebenaran dan memerangi kebathilan serta mengusir musuh ayahmu, Thalout telah kemasukan godaan Iblis yg telah menghilangkan akal sihatnya serta mengaburkan jalan fikirannya?" Kemudian tertidurlah Daud selesai mengucapkan kata-kata itu.

Pada esok harinya Daud terbangun oelh suara seorg pesurh Raja yg menyampaikan panggilan dan perintah kpdnya utk segera datang menghadap.
Berkata sang raja kpd Daud yg berdiri tegak di hadapannya: "Hai Daud fikiranku kebelakang ini sgt terganggu oleh sebuah berita yg menrungsingkan. Aku mendengar bhw bangsa Kan'aan sedang menyusun kekuatannya dan mengerahkan rakyatnya utk datang menyerang dan menyerbu daerah kita. Engkaulah harapan ku satu-satunya, hai Daud yg akan dapat menanganu urusan ini maka ambillah pedangmu dan siapkanlah peralatan perangmu pilihlah org-org yg engkau percayai di antara tenteramu dan pergilah serbu mereka di rumahnya sebelum sebelum mereka sempat datang kemari. Janganlah engkau kembali dari medan perang kecuali dgn membawa bendera kemenangan atau dgn jenazahmu dibawa di atas bahu org-orgmu."

Thalout hendak mencapi dua tujuan sekaligus dgn siasatnya ini, ia handak menghancurkan musuh yg selalu mengancam negerinya dan bersamaan dgn itu mengusirkan Daud dari atas buminya krn hampir dapat memastikan kpd dirinya bhw Daud tidak akan kembali selamat dan pulang hidup dari medan perang kali ini.
Siasat yg mengandungi niat jahat dan tipu daya Thalout itu bukan tidak diketahui oleh Daud. Ia merasa ada udang disebalik batu dlm perintah Thalout itu kpdnya, namun ia sebagai rakyat yg setia dan anggota tentera yg berdisiplin ia menerima dan melaksanakan perintah itu dgn sebaik-baiknya tanpa mempedulikan atau memperhitungkan akibat yg akan menimpa dirinya.

Dgn bertawakkal kpd Allah berpasrah diri kpd takdir-Nya dan berbekal iman dan talwa di dlm hatinya berangkatlah Daud berserta pasukannya menuju daerah bangsa Kan'aan. Ia tidak luput dari lindungan Allah yg memang telah menyuratkan dlm takdir-Nya mengutuskan Daud sebagai Nabi dan Rasul. Maka kembalilah Daud ke kampung halamannya berserta pasukannya dgn membawa kemenangan gilang-gemilang.
Kedatangan Daud kembali dgn membawa kemenangan diterima oleh Thalout dgn senyum dan tanda gembira yg dipaksakan oleh dirinya. Ia berpura-pura menyambut Daud dgn penghormatan yg besar dan puji-pujian yg berlebih-lebihan namun dalam dadanya makin menyala-nyala api dendam dan kebenciannya, apalagi disedarinya bhw dgn berhasilnya Daud menggondol kemenangan, pengaruhnya di mata rakyat makin naik dan makin dicintainyalah ia oleh Bani Isra'il sehingga di mana saja org berkumpul tidak lain yg dipercakapkan hanyalah tentang diri Daud, keberaniannya, kecekapannya memimpin pasukan dan kemahirannya menyusun strategi dgn sifat-sifat mana ia dapat mengalahkan bangsa Kan'aan dan membawa kembali ke rumah kemenangan yg menjadi kebanggaan seluruh bangsa.

Gagallah siasat Thalout menyingkirkan Daud dgn meminjam tangan org-org Kan'aan. Ia kecewa tidak melihat jenazah Daud diusung oleh org-org nya yg kembali dari medan perang sebagaimana yg ia harapkan dan ramalkan, tetapi ia melihat Daud dlm keadaan segar-bugar gagah perkasa berada di hadapan pasukannya menerima alu-aluan rakyat dan sorak-sorainya tanda cinta kasih sayang mereka kepadanya sebagai pahlawan bangsa yg tidak terkalahkan.
Thalout yg dibayang rasa takut akan kehilangan kekuasaan melihat makin meluasnya pengaruh Daud, terutama sejak kembalinya dari perang dgn bangsa Kan'aan, berfikir jalan satu-satunya yg akan menyelamatkan dia dari ancaman Daud ialah membunuhnya secara langsung. Lalu diaturlah rencana pembunuhannya sedemikian cermatnya sehingga tidak akan menyeret namanya terbawa-bawa ke dlmnya. Mikyal, isteri Daud yg dapat mencium rancangan jahat ayahnya itu, segera memberitahu kpd suaminya, agar ia segera menjauhkan diri dan meninggalkan kota secepat mungkin sebelum rancangan jahat itu sempat dilaksanakan . Maka keluarlah Daud memenuhi anjuran isterinya yg setia itu meninggalkan kota diwaktu malam gelap dgn tiada membawa bekal kecuali iman di dada dan kepercayaan yg teguh yg akan inayahnya Allah dan rahmat-Nya.

Setelah berita menghilangnya Daud dari istana Raja diketahui oleh umum, berbondong-bondonglah menyusul saudara-2nya, murid-2nya dari para pengikutnya mencari jejaknya utk menyampaukan kpdnya rasa setiakawan mereka serta menawarkan bantuan dan pertolongan yg mungkin diperlukannya.
Mereka menemui Daud sudah agak jauh dari kota, ia lagi istirahat seraya merenungkan nasib yg ia alami sebgai akibat dari perbuatan seorg hamba Allah yg tidak mengenal budi baik sesamanya dan yg selalu memperturutkan hawa nafsunya sekadar utk mempertahankan kekuasaan duniawinya. Hamba Allah itu tidak sedar, fikir Daud bhw kenikmatan dan kekuasaan duniawi yg ia miliki adalah pemberian Allah yg sewaktu-waktu dapat dicabut-Nya kembali daripadanya.
Baca Selengkapnya...

Sumber : Moslem Power

Kisah Nabi Ilyasa A.S.

Al-Yasa (Arab:اليسع, Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar 885-795 M)[1][2] adalah seorang Nabi yang tertera dalam Qur’an dan juga dianggap nabi oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran dan Ia wafat di Palestina.

Latar belakang kenabian Al-Yasa’

Ilyasa’ adalah anak dari Safet dan penerus Nabi Ilyas. Al-Yasa’ adalah Nabi selanjutnya untuk bangsa Israel.

Dia menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama sepeninggal Ilyas. Al-Yasa’ menunjukkan banyak mukjizat untuk menunjukkan kekuasaan Allah, tapi mereka malah menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut Nabi Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup Al-Yasa’.

Setelah beberapa lama, bangsa Israel ditaklukkan oleh Bangsa Assyria. Bangsa Assyria menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah di Israel.

Kisah Al-Yasa’

Nama Al-Yasa disebut dalam kisah Nabi Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar oleh kaumnya dan bersembunyi di rumah Al-Yasa. Maka besar kemungkinan Al-Yasa juga tinggal di seputar lembah sungai Jordan.

Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Al-Yasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit kemudian Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Al-Yasa pun menjadi anak angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Al-Yasa melanjutkan tugas kenabian tersebut begitu Ilyas meninggal. Al-Yasa melanjutkan misi ayah angkatnya, agar kaumnya kembali taat kepada ajaran Allah.

Al-Yasa’ kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Al-Yasa’, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.

Sumber : jalanakhirat.wordpress.com

Kisah Nabi Ilyas A.S.

Nabi Ilyas a.s. (bahasa Arab: إلياس) adalah seorang utusan Allah SWT. Telah terjadi pertentangan antara beliau dan kaumnya tentang berhala yang bemama Ba'l. Nabi Ilyas menyeru di jalan Allah SWT dan mengajak kaumnya tetapi kaumnya mengabaikannya. Mereka cenderung kepada Ba'l.

Selesailah halaman kehidupan dunia dan mereka dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Allah SWT menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:

"Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu tidak bertakwa? Pantaskah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?' Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan orang-orang yang datang kemudian. (Yaitu) kesejahteran dilimpahkan atas Ilyas? Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (QS. ash-Shaffat: 123-132)

Hanya ayat-ayat yang pendek ini yang Allah SWT sebutkan berkaitan dengan kisah Nabi Ilyas. Dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Ilyas adalah seorang Nabi yang bernama Ilya dalam Taurat. Injil Barnabas mengemukakan nasihat-nasihat Ilya. Tentu nasihat-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat. Kami akan menyebutkan nasihat-nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah yang dalam dan ketulusan hati. Pesan tersebut terdapat dalam injil Barnabas dari ayat 23 sampai ayat 49. Disebutkan di dalamnya bahwa

"Ilya adalah hamba Allah. Hal ini ditulis bagi semua orang yang menginginkan untuk berjalan bersama Allah Pencipta mereka. Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit takut kepada Allah. Karena orang yang takut kepada Allah maka ia akan merasa puas untuk mengetahui apa-apa yang diinginkan Allah saja. Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan amal-amal yang saleh memperhatikan diri mereka karena seseorang tidak akan memperoleh manfaat ketika mendapati dunia mendapatkan keuntungan sementara ia mendapati kerugian. Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha untuk lebih baik daripada orang lain karena tidak akan bermanfaat suatu nasihat yang diberikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Sebab, bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki kehidupannya sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha untuk mengajarinya. Kemudian hendaklah orang yang mencari Allah berusaha lari dari percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas gunung Saina' maka beliau menemukan Allah dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang pecinta berdialog dengan kekasihnya. Dan hendaklah orang-orang yang mencari Allah berusaha keluar sekali setiap tiga puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh masyarakat dunia. Karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari saja namun dihitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerjaan yang di situ ia mencari ridha Allah. Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting saja. Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam keadaan kekenyangan. Dan hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka tidak akan menemui hari berikutnya. Dan hendaklah mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka sebagaimana mereka selalu bernafas. Hendaklah satu baju dari kulit binatang cukup untuk mereka. Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak lebih dari dua jam. Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah salat dengan rasa takut.

Kerjakanlah semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dengan menjunjung tinggi syariat-Nya yang Allah SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi Musa. Karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allah SWT dan kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian berada di bawah naungan Allah SWT dan Dia akan selalu bersama kalian." Demikianlah apa-apa yang disebutkan dalam injil Barnabas melalui tulisan Ilya.

Sumber : Wikipedia


Kisah Nabi Harun A.S.

Nabi Harun AS telah diminta oleh Nabi Musa AS pada Allah SWT dalam membantu mengembangkan agama Allah.

Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Yaakub bin Ishak bin Ibrahim. Baginda ialah adik-beradik seibu Nabi Musa, diutuskan untuk membantu Musa memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.

Firman Allah bermaksud: “Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebahagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.”

Harun dilahirkan tiga tahun sebelum Musa. Beliau yang fasih berbicara dan mempunyai pendirian tetap sering mengikuti Musa dalam menyampaikan dakwah kepada Firaun, Hamman dan Qarun. Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih berbicara dan berdebat, seperti diceritakan al-Quran: “Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawaatir mereka akan berdusta.” Sepanjang peninggalan Nabi Musa untuk bermunajat di Thur Sina, Harun juga diberikan amanah untuk mengawasi dan memimpin penduduk Bani Israel daripada melakukan kemungkaran, apa lagi menyekutukan Allah dengan benda lain. Musa berkata kepada Harun: “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku dan perbaikilah, jangan kamu mengikuti jalan orang yang melakukan kerusakan.”

Bagaimanapun, sepanjang kepergian Musa ke Thur Sina, berlaku ujian terhadap Bani Israel. Sebilangan mereka menyekutukan Allah dengan menyembah anak lembu yang diperbuat dari emas oleh Samiri. Mereka menyembah patung lembu itu yang terpedaya dengan tipuan Samiri yang menjadikannya sehingga bisa berbicara. Harun sudah mengingatkan mereka kelakuan itu adalah dosa besar, namun segala nasihat dan amaran berkenaan tidak dipedulikan.

Selepas bermunajat selama 40 hari, Musa kembali kepada kaumnya dan sungguh terkejut dengan perbuatan menyembah patung sapi itu. Musa bukan saja marah kepada kaumnya, malah Harun sendiri turut ditarik kepala dan janggutnya. Musa bertanya kepada Harun: “Wahai Harun, apa yang menghalangi engkau daripada mencegah mereka ketika engkau melihat mereka sesat? Apakah engkau tidak mengikut aku atau engkau mendurhakai perintahku?”. Harun berkata: “Wahai anak ibuku, janganlah engkau renggut janggutku dan janganlah engkau tarik kepalaku, sesungguhnya aku takut engkau akan berkata, “engkau adakan perpecahan dalam Bani Israel dan engkau tidak pelihara perkataanku.” Kemudian Musa mendapatkan Samiri, lalu berkata: “Pergilah kamu dari sini bersama pengikutmu. Patung sapi itu yang menjadi tuhanmu akan aku bakar, kemudian aku akan hanyutkan ke dalam laut. Kamu dan pengikutmu pasti mendapat siksa.”

Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Baginda wafat 11 bulan sebelum kematian Musa, di daerah al Tiih, yaitu sebelum Bani Israil memasuki Palestina. Mengenai Bani Israel, mereka memang pembangkang, banyak bicara dan sukar dipimpin, namun dengan kesabaran Musa dan Harun, mereka dapat dipimpin supaya mengikuti syariat Allah, seperti terkandung dalam Taurat ketika itu.

Selepas Harun dan Musa meninggal dunia, Bani Israel dipimpin oleh Yusya’ bin Nun. Namun, selepas Yusya’ mati, lama-kelamaan sebagian besar mereka meninggalkan syariat yang terkandung dalam Taurat. Malah, ada kalangan mereka yang mengubah hukum di dalam kitab Taurat, sehingga menimbulkan perselisihan dan perbezaan pendapat, akhirnya menyebabkan perpecahan Bani Israel.




Kisah Nabi Musa A.S.

Nabi Musa A.S. adalah seorg bayi yg dilahirkan dikalangan Bani Isra'il yg pada ketika itu dikuasai oleh Raja Fir'aun yg bersikap kejam dan zalim. Nabi Musa bin Imron bin Qahat bin Lawi bin Ya'qub adalah beribukan Yukabad.Setelah meningkat dewasa Nabi Musa telah beristerikan dengan puteri Nabi Syu'aib iaitu Shafura.Dalam perjalanan hidup Nabi Musa untuk menegakkan Islam dlm penyebaran risalah yg telah diutuskan oleh Allah kepadanya ia telah diketemukan beberapa orang nabi diantaranya ialah bapa mertuanya Nabi Syu'aib, Nabi Harun dan Nabi Khidhir. Dalam bak ini juga ada diceritakan tentang perlibatan beberapa org nabi yg lain di antaranya Nabi Somu'il serta Nabi Daud

Catatan :~
Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang Syu'aib, mentua Nabi Musa. Sebahagia besar berpendapat bhw ia adalah Nabi Syu'aib A.S. yg diutuskan sebagai rasul kepada kaum Madyan, sedang yg lain berpendapat bhw ia adalah org lain iaitu yg dianggap adalah satu kebetulan namanya Syu'aib juga. Wallahu A'lam bisshawab

Kelahiran Musa Dan Pengasuhnya

Raja Fir'aun yg memerintah Mesir sekitar kelahirannya Nabi Musa, adalah seorg raja yg zalim, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Ia memerintah negaranya dgn kekerasan, penindasan dan melakukan sesuatu dgn sewenang-wenangnya. Rakyatnya hidup dlm ketakutan dan rasa tidak aman tentang jiwa dan harta benda mereka, terutama Bani Isra'il yg menjadi hamba kekejaman, kezaliman dan bertindak sewenang-wenangnya dari raja dan org-orgnya. Mereka merasa tidak tenteram dan selalu dalam keadaan gelisah, walau pun berada dlm rumah mereka sendiri. Mereka tidak berani mengangkat kepala bila berhadapan dgn seorg hamba raja dan berdebar hati mereka krn ketakutan bila kedengaran suara pegawai-pegawai kerajaan lalu di sekitar rumah mrk, apalagi bunyi kasut mrk sudah terdengar di depan pintu.

Raja Fir'aun yg sedang mabuk kuasa yg tidak terbatas itu, bergelimpangan dalam kenikmatan dan kesenangan duniawi yg tiada taranya, bahkan mengumumkan dirinya sebagai tuhan yg harus disembah oleh rakyatnya. Pd suatu hari beliau telah terkejut oleh ramalan oleh seorg ahli nujum kerajaan yg dgn tiba-tiba dtg menghadap raja dan memberitahu bhw menurut firasatnya falaknya, seorg bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Isra'il yg kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya.

Raja Fir'aun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yg dilahirkan di dlm lingkungan kerajaan Mesir dibunuh dan agar diadakan pengusutan yg teliti sehingga tiada seorg pun dr bayi lelaki, tanpa terkecuali, terhindar dr tindakan itu. Maka dilaksanakanlah perintah raja oleh para pengawal dan tenteranya. Setiap rumah dimasuki dan diselidiki dan setiap perempuan hamil menjadi perhatian mereka pada saat melahirkan bayinya.
Baca Sekengkapnya...

Sumber : Moslem Power

Allah Akan Menambah Nikmat Jika Kita Bersyukur

Sadar atau tidak, hidup manusia di alam fana ini tidak akan terlepas daripada menerima nikmat dan rahmat Allah.

Nikmat yang dikurniakan Allah kepada manusia adalah tidak terhitung banyaknya. Jumlahnya tidak dapat disukat dan ditimbang. Ini jelas dinyatakan Allah dalam firman-Nya bermaksud:-

“Dan sekiranya kamu menghitung nikmat Allah, nescaya tidak dapat menghitungnya. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” -
(Surah an-Nahl, ayat 18)

Meneliti kejadian dan kurniaan anggota badan utama pada tubuh manusia seperti kaki, tangan, perut, mulut, telinga, hidung dan mata, sudah cukup bagi kita membuat kesimpulan betapa berkuasa, agung dan murahnya Allah serta betapa lemah dan tidak berdayanya manusia yang menghuni alam fana ini.

Anggota badan itu pula dijadikan Allah dengan rapi dan lengkap serta dapat bergerak dan berfungsi serentak pada waktu sama. Sambil melihat, kita dapat bercakap, mendengar, menghidu, berjalan dan sebagainya.

Imam Al Ghazali mendefinasikan nikmat itu sebagai: setiap kebaikan, kelazatan dan kebahagiaan serta setiap kebahagiaan hidup ‘ukhrawi’ – ‘hari akhirat yang kekal abadi.’

Secara umumnya, nikmat kurniaan Allah kepada setiap orang manusia dapat dibahagikan kepada dua iaitu:

1) Nikmat bersifat ‘fitri’ atau asasi iaitu nikmat yang dibawa oleh manusia ketika dilahirkan lagi.

2) Nikmat mendatang iaitu nikmat yang diterima dan dirasakan dari masa ke semasa.

Nikmat bersifat fitri atau asasi itu digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya bermaksud:

“Dan Tuhan melahirkan kamu dari perut ibumu tanpa mengetahui apa-apa pun. Dan (kemudian) diberinya kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur – berterima kasih.” – (Surah an-Nahl, ayat 78)

Sesungguhnya manusia ini dilahirkan ke dunia dalam keadaan bertelanjang bulat. Tetapi dilengkapi dengan alat yang diperlukan dalam perjuangan hidup ini.

Dalam ayat di atas, yang dimaksudkan dengan kelengkapan itu ialah telinga, mata dan hati (akal).

Ada pun nikmat yang kedua iaitu nikmat yang dianggap mendatang itu ialah segala kenikmatan, kelazatan, kebahagiaan dan sebagainya yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya.

Segala sesuatu yang ada dalam alam ini, bermula daripada tanam tanaman sampailah kepada binatang ternakan dan barang logam, semuanya diperuntukkan supaya dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Keadaan dan kenyataan ini dijelaskan oleh Allah dengan firman-Nya yang bermaksud:

“Dan sebagai tanda untuk mereka ialah bumi yang mati (kering), Kami hidupkan dan Kami keluarkan dari dalamnya buah tanam-tanaman sebahagiannya mereka makan. Dan Kami adakan padanya kebun kurma dan anggur.

“Dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air supaya mereka dapat makan buahnya. Semua itu bukanlah (hanya) usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur.” – (Surah Yasin, ayat 31 hingga 35)

Lumrahnya, seseorang manusia itu hanya akan menyedari nikmat yang dikurniakan Allah kepadanya apabila nikmat itu hilang atau terlepas daripadanya (dicabut oleh Tuhan kembali).

Andai kata matanya rosak sebelah, kakinya patah, kakinya kudung atau seumpama itu berlaku ke atas dirinya, maka ketika itu barulah berasa sungguh-sungguh bagaimana nikmatnya mempunyai dua biji mata, mempunyai kaki dan tangan tidak cacat.

Sesungguhnya nikmat kesihatan betul-betul dirasai apabila kita sakit.

Seorang yang berkuasa atau berpangkat akan berasa nikmat memegang kuasa dan pangkat selepas jatuh atau dipecat daripada kekuasaan serta jawatan yang disandangnya hilang.

Seorang hartawan apabila jatuh miskin dan melarat, maka akan rasa bersalah olehnya bagaimana besarnya nikmat kekayaan yang pernah dikecapinya itu.

Oleh itu peliharalah setiap nikmat diperolehi. Bersyukur dan berterima kasihlah kepada Allah Yang Maha Kuasa supaya nikmat itu akan terus dikekalkan-Nya.

Syukur dapat diertikan sebagai: Mengerti bahawa semua nikmat yang ada pada diri seseorang hamba, baik yang lahir mahu pun yang batin, semuanya daripada Allah sebagai pemberian daripada-Nya.

Tanda seseorang itu bersyukur ialah apabila gembira wujudnya nikmat pada dirinya, yang melorongkan jalan untuk beramal ibadat dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Orang yang bersyukur kepada Allah akan memperbanyakkan ucapan syukur dan terima kasih kepada-Nya. Mereka akan mengerjakan ketaatan kepada Allah dan akan membesarkan nikmat sekalipun nikmat itu kecil saja.

Sesungguhnya bersyukur kepada Allah adalah perbuatan wajib ke atas setiap manusia. Ini jelas daripada firman-Nya bermaksud:-

“Syukurlah terhadap nikmat Allah jika kamu sungguh-sungguh menyembah kepada Nya.” – (Surah an-Nahl, ayat 144)

Lawan syukur ialah kufur. Seseorang yang menggunakan nikmat ini pada tempat bertentangan dengan tujuan penciptaannya, maka sebenarnya mengkufuri nikmat Allah yang menganugerahkan nikmat itu kepadanya.

Seseorang yang memukul orang lain dengan tangannya, maka orang itu dikira mengkufuri nikmat, sebab tangan yang dijadikan Allah untuk mempertahankan diri daripada perkara yang mengancamnya bukan mencedera atau membinasakan orang lain.

Seseorang itu dianggap tidak menggunakan nikmat matanya kerana mengkufuri nikmat mata apabila menggunakannya untuk melihat wajah perempuan yang bukan muhrimnya.

Mata dijadikan Allah untuk melihat perkara mendatangkan kebaikan bagi agama dan dunia.

Sebab itu mata hendaklah dipelihara daripada melihat perkara yang mendatangkan bahaya dan mudarat.

Sikap syukur pula untuk keuntungan manusia sendiri. Tuhan tidak mendapat apa-apa keuntungan dengan perbuatan syukur yang dilakukan oleh hamba-Nya. Sebaliknya, Tuhan juga tidak akan rugi dengan sikap kufur dan engkar yang ditunjukkan oleh manusia.

Perkara ini dijelaskan oleh Allah melalui firman-Nya yang bermaksud:

“Barang siapa yang bersyukur maka hal itu untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barang siapa yang ingkar maka sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia.” – (Surah al-Naml, ayat 40)

Orang yang bersyukur jiwanya akan menjadi semakin bersih. Dia akan bertambah dekat kepada Tuhan dan semakin sedar bahawa nikmat itu adalah kurniaan Illahi yang perlu dipergunakan untuk kebaikan sesama manusia.

Seseorang yang memperolehi kekayaan, maka kekayaan itu hendaklah digunakan pula untuk keperluan kebaikan seperti membantu fakir miskin, menolong orang yang memerlukan dan sebagainya.

Orang berpangkat dan berkuasa hendaklah melakukan kebaikan terhadap orang di bawah atau rakyat jelata.

Sesungguhnya bagi orang bersyukur maka nikmat yang diperolehinya semakin bertambah. Ini jelas dinyatakan Allah dengan firman-Nya yang bermaksud:

“Jika kamu bersyukur maka Aku (Tuhan) akan menambah (nikmat) itu kepada kamu. Dan jika kamu engkar maka sesungguhnya seksa Aku amat pedih.” – (Surah Ibrahim, ayat 7)

Sadar akan pentingnya sikap ini, maka syukurilah nikmat kurniaan Allah kepada kita baik nikmat lahir atau batin.

Mudah-mudahan dengan berbuat demikian, maka nikmat itu akan kekal berterusan bersama kita dan hidup kita pula akan mendapat keredaan Allah baik di dunia atau akhirat.

Sumber : bosland.wordpress.com