Sabtu, 17 April 2010

Menyusuri Kota Tua Dengan Sepeda Onthel


Sumber : BERITAJAKARTA.COM — 16-05-2009 11:14
Bersepeda menyusuri bangunan-bangunan kuno di kawasan Kota Tua tentu sangat mengasyikkan. Ya, begitu banyak saksi bisu yang akan membawa kita kembali ke masa lalu. Eloknya bangunan-bangunan dengan arsitektur Eropa kuno, akan membuat kita semakin terperangah mengakui betapa kayanya warisan budaya bangsa ini.

Tak ada salahnya jika kita berkunjung ke kawasan ini di kala sore hari. Apalagi, pengunjung tak perlu repot membawa sepeda dari rumah. Sebab, pengelola telah mengkoordinir para pemilik sepeda ontel untuk menyewakan sepedanya kepada para pengunjung. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu, para pengunjung bisa bersepeda ria menyusuri kelok-kelok bangunan tua selama satu jam penuh.

Dengan berboncengan atau sendiri, pengunjung Kota Tua bisa menyelami perhelatan pemerintahan dan perdagangan 3,5 abad silam. Tentu nuansa itu mudah didapat. Sebab, di kawasan seluas 846 hektar itu, pengunjung bisa melihat megahnya sejumlah bangunan kuno, seperti Museum Fatahillah, yaitu sebuah bangunan bekas Balaikota Batavia (Staadhuis) yang serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, kemudian Museum Wayang yang merupakan bangunan bekas Gereja Belanda, dan Museum Seni Rupa.

Saat ini, di kawasan Kota Tua Zona II terdapat sekitar 50 sepeda ontel yang disewakan. Dan para pengunjung juga tak perlu khawatir bakal kesasar. Sebab, para pemilik sepeda bersedia memandu para pengunjung yang menginginkan jasanya. Hanya saja, para pengunjung harus kembali merogoh kocek mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Jadi mesti pandai-pandai menawar. "Terserah mereka, mau dipandu atau mengayuh sepedanya sendiri," kata Amir, salah seorang pemilik sepeda ontel.

Bagi pengunjung yang mengajak putra-putrinya juga tak perlu khawatir. Selain dapat dibonceng, anak-anak juga bisa menyewa sepeda mini yang siap disewakan. Tentu harganya lebih murah, yakni Rp 10 ribu per jam. Namun, para orangtua jangan sekali-kali melepas mereka, bisa nyasar nanti!! Selain menyediakan sepeda mini, para pengunjung juga bisa memilih sepeda ontel yang mereka inginkan. Soalnya, berbagai sepeda ontel unik dengan berbagai merek tersedia di sini, diantaranya Phonix, Relig, dan Batavus.

Bahkan, menurut Suparno, pemilik sepeda ontel sewaan, sepeda di sini rata-rata berusia tua, salah satunya ada yang buatan tahun 1904. Karenanya, para pengunjung juga bisa berfoto di atas sepeda untuk mengabadikan pengalaman indahnya. "Di sini banyak yang foto di sepeda dengan latar belakang gedung-gedung tua," kata pria yang mengaku tinggal di Kelurahan Tegalalur ini.

Kepala Seksi Monitoring dan Pengelolaan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kota Tua, Agus Arianto, mengatakan, fasilitas bersepeda di Kota Tua merupakan bentuk penawaran jasa kepada wisatawan untuk dapat menikmati keindahan di setiap sudut Kota Tua. Sejatinya, ide ini sudah ada sejak tahun 2006 lalu. Hanya saja, waktu itu Jalan Kali Besar ditutup. Jadi pengunjung kurang nyaman, akibatnya aktivitas penyewaan kurang laris.

Agus menuturkan, ke depan penyewaan sepeda ini akan diseragamkan dengan konsep Kota Tua. Sehingga, jenis dan bentuk sepeda-sepeda sewaan akan terintergrasi dengan konsep penataan Kota Tua. "Saat ini ada beberapa macam sepeda dan ke depannya kita hanya akan mengizinkan sepada ontel tua. Supaya kesan kuno itu tetap terjaga," tukasnya.


0 komentar:

Posting Komentar